Analisis Saluran Pemasaran
Saluran pemasaran merupakan basis lokasi kantor operasional
dan administrasi perusahaan yang memiliki nilai strategis yang memperlancar dan
mempermudah penyampaian produk dari produsen kepada konsumen melalui transaksi
perdagangan. Beberapa pakar marketing mendefinisikan saluran pemasaran adalah
sebagai berikut :
1.
Saluran pemasaran merupakan
suatu fungsi dan system jaringan perantara (agen, pedagang, retailer) yang
terorganisasi melakukan semua aktivitas pemasaran yang diperlukan untuk
menghubungkan produsen dengan konsumen (Berman, 1996)
2.
Saluran pemasaran merupakan
organisasi kontraktual eksternal yang manajemennya beroperasi untuk membuat
pergerakan fisik dan pemindahan kepemilikan produk dari produsen ke konsumen
mencapai tujuan pemasaran (Rosenbloom, 1995)
3.
Saluran pemassaran suatu bentuk
jaringan organisasional yang menghubungkan produsen dengan pengguna atau
pembeli baik barang atau jasa (Craven, 1991)
Definisi-definisi
tersebut memperlihatkan:
1.
Saluran pemasaran merupakan
sekelompok lembaga, seperti pedagang, agen dan retailer yang mengadakan kerja sama
untuk mencapai tujuan pemasaran
2.
Saluran pemasaran perlu
melakukan kegiatan analisis, merencanakan, mengorganisasi, dan mengendalikan
saluran pemasaran agar dalam penyampaian produk kepada konsumen dapat
memberikan kepuasan
3.
Agar fungsi saluran pemasaran
dapat optimal, apabila didukung oleh :
v System
transportasi perusahaan,
v System
penyimpanan, dan
v Pemilihan
saluran pemasaran.
System pengangkutan, antara lain keputusan tentang pemilihan
alat transportasi (pesawat udara, kereta, kapal, truk, pipa) , penentuan jadwal
pengiriman, penentuan rute yang harus ditempuh, dan seterusnya.
Strategi pemilihan saluran pemasaran menyangkut
keputusan-keputusan tentang penggunaan penyalur:
1.
Pedagang besar, pengecer, agen,
makelar, dan bagaimana menjalin kerja sama yang baik dengan para penyalur
tersebut.
2.
Pilihan antara mencapai pembeli
akhir dengan organisasi penjualan milik perusahaan sendiri, atau.
3.
Melalui perantara yang
independen, atau
4.
Mungkin menggunakan semuanya
Konsep strategis yang menyangkut saluran distribusi pemasaran:
1.
Physical distribution-fungsi
distribusi fisik adalah menyalurkan dan menyimpan supplies, suku cadang dan
produk diantara sumber-sumber supply, produsen, perantara dan pemakai akhir
kegiatan pemasaran termasuk antara lain transportasi, pengelolaan persediaan,
pergudangan, dan pelayanan order.
2.
Pemasaran langsung. Alasan
lebih menyukai saluran pemasaran langsung oleh produsen sendiri:
v Adanya
peluang yang memberikan keunggulan kompetitif
v Margin
yang memadai untuk mendukung organisasi pemasaran sendiri
v Product
line yang lengkap
v Pembelian
jumlah besar
v Lokasi
pembelian terpusat
v Adanya
tuntutan dukungan pelayanan terhadap produk
3.
Karakteristik
v Masing
masing organisasi bisnis yang terpisah
v Berusaha
untuk memaksimalkan keuntungan
v Memiliki
kedekatan hubungan dengan konsumen lama dengan yang lainnya
v Kesatuan
tindakan antara produsen, whole sales, pengecer
4.
Channel management
v Menemukan
moderator yang kompeten dan termotivasi penting bagi implementasi strategi
relasi
v Kepemimpinan
dan relasi kontrol adalah permasalahan kedua bagi manejemen
v Manajemen
interorganisasional diperlukan untuk memastikan bahwa relasi bertindak dengan
baik sebagai bagian dari persaingan
TREN SALURAN PEMASARAN
Tekanan persaingan global
berdampak pada saluran pemasaran :
1.
Semakin pentingnya kekuatan
saluran, perusahaan mengembangkan produk yang dapat dipasarkan melalui saluran
yang sudah ada. Jumlah perusahaan dan jumlah produk semakin banyak.
2.
Munculnya konsep pengeceran
yang baru, seperti pengecer yang baru, seperti pengecer yang menawarkan produknya
melalui katalog.
3.
Pengembangan strategi saluran
sebagai alat untuk mencapai keunggulan kompetitif, seperti :
v Superstone
/ warehouse store (makro)
v Speciality
retailers (cd & cassette store)
v Telemarketing
(through radio, tv program, provide tollre direct phone)
v Vertical/direct
marketing (am way)
4.
Pertumbuhan kemitraan
(partnership) dan aliansi strategik. Hubungan kerja sama yang erat antara
produsen dan perantara semakin banyak dilakukan dengan maksud untuk menciptakan
keunggulan kompetitif.
5.
Pengembangan pemasaran langsung
(direct marketing) menggunakan basis data yang secara praktis melibatkan
pemanfaatan pos dan telfon sebagai saluran pemasaran.
6.
Meningkatnya produktifitas
distribusi. Dengan memanfaatkan teknologi informasi, biaya distribusi dapat ditekan
dan saluran pemasaran dapat diselenggarakan secara lebih baik.
DESAIN SALURAN PEMASARAN
Ø Conventional marketing system
Saluran
pemasaran konvensional ada tiga institusional yang terlibat dalam saluran
pemasaran, yaitu produsen, wholesales dan retailer, yang secara bebas
masing-masing institusi tersebut berusaha memaksimalkan keuntungannya
masing-masing.
Ø Vertical marketing system – VMS
VMS
sebagai jaringan yang dikelola secara professional dengan mengoptimalkan
program jaringan yang terpusat dijalankan untuk mencapai pengaruh operating
ekonomi dan pasar secara maksimum. VMS merupakan jaringan professional yang
didesain dan dikelola secara terpusat untuk mencapai efisiensi operasi yang
memaksimalkan hasil pemasaran melalui penghematan teknologi, promosi dan
sinkronisasi saluran pemasaran dari produsen ke end user (konsumen akhir)
melalui tiga jenis vertical marketing system, sebagai berikut :
v Corporate
VMS
Corporate system merupakan suatu system dimana
pengkombinasian tahap produksi dan saluran pemasaran berada dibawah pemilikan
tunggal, misalnya produsen yang juga memiliki banyak toko pengecer.
v Contractual
VMS
Contractual system merupakan suatu system dimana
masing-masing lembaga saluran yang berdiri sendiri mengadakan integrasi atas
dasar perjanjian. Kekuatan dalam penjualan dan pembelian masing-masing lembaga
diatur bersama-sama. Dengan demikian, persaingan tidakberasal dari pedagang
besar atau pengecer dalam saluran tersebut, tetapi berasal dari lembaga-lembaga
yang ada dalam system saluran lain.
v Administered
VMS
Administered system merupakan suatu system dimana kordinasi
terhadap produksi dan system saluran pemasaran dilakukan oleh kekuatan satu
lembaga dalam saluran, misalnya pedagang besar atau agen mengoordinasi saluran
dari bahan mentah menjadi produk jadi. Pengawasan yang dilakukan bersifat
administratif
Ø Intensitas saluran pemasaran
Pilihan
intensitas saluran konvensional ( a group
of independent intermediaries) atau pemasaran terprogram yang lebih sering
dikenal dengan vertical marketing system
(VMS). Setelah menentukan saluran pemasaran yang akan dipakai, produsen perlu
menentukan jumlah perantara untuk ditempatkan sebagai pedagang besar atau
pengecer. Ada tiga alternatif pilihan, yaitu saluran pemasaran ekslusif,
saluran pemasaran selektif, dan saluran pemasaran intensif
Ø Saluran pemasaran ekslusif
saluran pemasaran ekslusif ini hanya menggunakan satu
pedagang besar atau pengecer di daerah pasar tertentu. Dengan satu penyalur,
produsen akan lebih mudah mengadakan pengawasan, terutama pengawasan pada
tingkat harga eceran maupun pada usaha kerja sama dengan penyalur dalam
periklanan. Penyalur sendiri juga memiliki keuntungan, karena benyak pembeli
yang membeli kepadanya. Saluran ekslusuf ini banyak dipakai :
v Untuk
menyalurkan barang-barang special
v Apabila
penyalur bersedia memelihara persediaan dalam jumlah besar sehingga pembeli
lebih leluasa dalam memilih produk yang akan dibelinya.
Ø Saluran
pemasaran selektif
Perusahaan
yang menggunakan saluran pemasaran selektif ini berusaha memilih sejumlah pedagang
besar, dan atau pengecer yang terbatas dalam suatu daerah geografis tertentu
untuk memasarkan produk baru, barang shopping atau barang special atau barang
industrial jenis peralatan asesori. Penggunaan saluran pemasaran selektif untuk
meniadakan penyalur yang tidak menguntungkan dalam meningkatkan volume
penjualan.
SALURAN PEMASARAN BARANG
Ø Saluran
pemasaran barang konsumsi
Agar
barang sampai pada pemakai akhir, perusahaan dapat memilih alternative saluran
seperti :
v Produsen
– agen – pengecer – konsumen
Produsen memilih agen (penjualan atau pabrik sebagai
penyalurnya). Penyalur menjalankan kegiatan perdagangan besar dalam saluran
pemasaran yang ada. Sasaran penjualannya terutama ditunjukkan kepada para
pengecer besar./
v Produsen
– agen – pedagang besar – pengecer – konsumen
Dalam saluran pemasaran ini, produsen menggunakan agen
sebagai perantara untuk menyalurkan produknya kepada pedagang besar, yang
kemudian menjualnya kepada toko-toko kecil. Agen yang terlihat dalam saluran
pemasaran ini terutama agen penjualan.
v Produsen
– pedagang besar – pengecer – konsumen
Saluran pemasaran ini sering disebut saluran distribusi
tradisional. Produsen hanya melayani penjualan jumlah besar kepada pedagang besar,
tidak menjual ke pengecer. Pembelian pengecer dilayani pedagang besar, dan
pembelian konsumen dilayani pengecer.
v Produsen
– pengecer – konsumen
Saluran pemasaran ini disebut saluran pemasaran tidak
langsung. Pengecer besar melakukan pembelian kepada produsen, produsen
mendirikan toko pengecer agar dapat secara langsung melayani konsumen.
v Produsen
– konsumen
Bentuk saluran pemasaran yang paling pendek dan sederhana,
tanpa menggunakan perantara. Produsen dapat menjual langsung kepada konsumen,
dapat melalui surat pos atau menjual langsung dari rumah ke rumah konsumen.
Ø Saluran
pemasaran barang industrial
Saluran
pemasaran untuk barang industrial juga mempunyai kemungkinan/ kesempatan yang
sama bagi produsen untuk menggunakan kantor dan cabang penjualan. Ada 4 macam
saluran yang dapat digunakan untuk mencapai pemakai industri, yaitu :
v Produsen
– pemakai industrial
Saluran pemasaran ini merupakan saluran yang paling pendek,
dan disebut sebagai saluran pemasaran langsung. Biasanya saluran pemasaran
langsung ini dipakai oleh produsen bilamana transaksi penjualan kepada pemakai
industrial relative besar. Saluran pemasaran jenis ini cocok untuk
barang-barang industrial seperti lokomotif, kapal, pesawat terbang, dan
tergolong jenis instalasi.
v Produsen
– distributor industrial – pemakai industrial
Produsen barang-barang jenis perlengkapan operasi dan
perlengkapan asesori kecil dapat menggunakan distributor industrial untuk
mencapai pasarnya. Produsen lain yang dapat menggunakan distributor industrial
sebagai penyalurnya, antara lain: produsen bahan bangunan, produsen alat-alat
untuk pembangunan, produsen alat pendingin udara, dsb
v Produsen
– agen – pemakai industrial
Saluran pemasaran jenis ini sering digunakan oleh produsen
yang tidak memiliki divisi pemasaran, perusahaan ingin memperkenalkan produk
baru atau ingin memasuki daerah pemasaran baru, lebih suka menggunakan agen.
v Produsen
– agen – distributor industrial – pemakai industrial
Pertimbangan penggunaan saluran pemasaran ini adalah bahwa
unit penjualan terlalu kecil dan tidak efisien jika dijual secara langsung
KEPUTUSAN SALURAN PEMASARAN
Keputusan-keputusan saluran
pemasaran yang diambil harus efektif, efisien, dan paling menguntungkan dalam
kaitannya dengan elemen bauran pemasaran lainnya. Perusahaan harus menentukan
cara-cara yang paling menguntungkan untuk mencapai pasar yang dilayani secara
langsung atau menggunakan perantara. Pilihan saluran pemasaran akan terkait
langsung dengan jumlah tenaga penjualan, anggaran periklanan, harga produk, dsb
Beberapa faktor yang perlu
dipertimbangkan, sebelum mengambil keputusan saluran pemasaran, yaitu :
v Tidak
terdapat masalah permanen menyangkut lembaga-lembaga yang ada dalam system
saluran yang akan menjalankan pembelian, penjualan, penyimpanan, pengangkutan,
dan sebagainya yangb beroperasi pada tingkat efektifitas dan efisiensi biaya
tertentu
v Saluran
pemasaran tidak selalu dikoordinasi oleh perusahaan atau pabriknya. Pada suatu
saat pedagang besar dapat mendominasi saluran pemasaran atau masing-masing
lembaga saluran memiliki kekuatan saluran pemasaran sendiri.
v Perusahaan tidak selalu memasarkan produk-produknya
langsung ke pasar. Misalnya, produsen mesin yang menggunakan agen penjualan.
v Mempertimbangkan
berbagai faktor yang sangat berpengaruh dalam pemilihan saluran pemasaran (1)
pertimbangan pasar, (2) pertimbangan produk, (3) pertimbangan perusahaan, dan
(4) pertimbangan perantara
Ø Karakteristik Pasar
Karakteristik pasar merupakan faktor penentu dalam pemilihan
saluran pemasaran faktor tersebut adalah:
v Pasar
konsumen atau industrial
Apabila
pasarnya berupa pasar industrial, maka pengecer jarang atau bahkan tidak pernah
digunakan dalam saluran ini. Jika pasarnya adalah pasar konsumen dan pasar
industrial maka perusahaan akan menggunakan lebih dari satu saluran.
v Jumlah
pembeli potensial
Jika
jumlah konsumen relatif kecil dalam pasarnya, maka perusahaan dapat melakukan
penjualan secara langsung kepada pemakai akhir.
v Konsentrasi
pasar secara geografis
v Secara
geografis pasar dapat dibagi kedalam beberapa konsentrasi, seperti industri
tekstil, industri kertas, dsb. Untuk daerah konsentrasi yang mempunyai tingkat
kepadatan yang tinggi, maka perusahaan dapat menggunakan distributor industrial
v Jumlah
pesanan
Volume
penjualan sebuah perusahaan akan sangat berpengaruh terhadap. Jika volume yang
dibeli oleh pemakai industrial tidak begitu besar atau relatif kecil, maka
perusahaan dapar menggukan distributor industrial
v Kebiasaan
dalam pembelian
Kebiasaan
membeli konsumen akhir dan pemakai industrial sangat berpengaruh pula terhadap
kebijakan dalam penyaluran. Termasuk dalam kebiasaan membeli ini antara lain:
·
Kemauan untuk membelanjakan
uangnya
·
Tertariknya pada pembelian
dengan kredit
·
Lebih senang melakukan
pembelian yang tidak berkali-kali
·
Tertariknya pada pelayanan
penjualan
Ø Karakteristik produk
v Nilai
unit
Jika
nilai unit barang yang dijual relatif rendah, maka produsen cenderung untuk
menggunakan saluran distribusi yang panjang. Sebaliknya, jika nilai unitnya
relatif tinggi, maka saluran distribusinya pendek atau langsung.
v Besar
dan berat barang
Manajemen
harus mempertimbangkan ongkos angkut dalam hubungannya dengan nilai barang
secara keseluruhan dimana besar dan berat barang sangat menentukan.
v Mudah
rusaknya barang
Jika
barang yang dijual mudah rusak, maka perusahaan tidak perlu menggunakan
perantara. Jika ingin menggunakannya, maka harus dipilih pertantara yang
memiliki fasilitas penyimpanan yang cukup baik, misalnya ruang pendingin.
v Sifat
teknis
Beberapa
jenis barang industrial, seperti instalasi biasanya disalurkan secara langsung
kepada pemakai industrial. Dalam hal ini produsen harus mempunyai penjual yang dapat
menerangkan masalah teknis penggunaan dan pemeliharaannya.
v Barang
standar dan pesanan
Jika
barang yang dijual merupakan barang standar,maka perlu dipelihara sejumlah
persediaan pada penyalur. Demikian pula sebaliknya, kalau barang yang dijual
berdasarkan pesanan maka penyalur tidak perlu memelihara persediaan yang besar.
v Luasnya
lini produk
Jika
perusahaan hanya membuat satu macam
barang saja, maka penggunaan pedagang besar sebagai penyalur adalah baik.
Tetapi jika macam barangnya banyak, maka perusahaan dapat menjual langsung
kepada pengecer.
Ø Kemampuan Perusahaan
v Sumber
pembiayaan
Penggunaan
saluran distribusi langsung atau pendek biasanya memerlukan jumlah dana yang
lebih besar. Oleh karena itu, saluran distribusi pendek ini kebanyakan
dilakukan oleh perusahaan yang kuat dibidang keuangannya. Perusahaan yang tidak
kuat kondisi keuangannya akan cenderung menggunakan saluran distribusi lebih
panjang.
v Pengalaman
dan kemampuan manajemen
Biasanya,
perusaan yang menjual barang baru, atau ingin memasuki pasar baru, lebih suka
menggunakan perantara. Hal ini disebabkan karena umumnya para perantara sudah
mempunyai pengalaman, sehingga manejemen dapat mengambil pelajaran dari mereka
v Pengawasan
saluran
Faktor
pengawasan saluran kadang-kadang menjadi pusat perhatian produsen dalam
kebijakan saluran distribusinya. Pengawasan akan lebih mudah dilakukan bilamana
saluran distribusinya pendek. Jadi, perusahaan yang ingin mengawasi penyaluran
barangnya cenderung memilih saluran yang pendek walaupun ongkosnya tinggi.
v Pelayanan
yang diberikan oleh penjual
Jika
produsen mau memberikan pelayanan yang lebih baik, seperti membangun etalase
(ruang peragaan), mencarikan pembeli untuk perantara maka akan banyak perantara
yang bersedia menjadi penyalurnya.
Ø Saluran Perantara Pemasaran
v Pelayanan
yang diberikan oleh perantara
jika
perantara mau memberikan pelayanan yang lebih baik, misalnya dengan menyediakan
fasilitas penyimpanan, maka produsen akan bersedia menggunakannya sebagai
penyalur.
v Kegunaan
perantara
Perantara
akan digunakan sebagai penyalur apabila ia dapat membawa barang produsen dalam
persaingan, dan selalu mempunyai inisiatif untuk memberikan usul tentang barang
baru
v Sikap
perantara terhadap kebijakan produsen
Kalo
perantara bersedia menerima resiko yang dibebankan oleh produsen, misalnya
resiko turunnya harga, maka produsen dapat memilihnya sebagai penyalur. Hal ini
dapat memperingan tanggung jawab produsen dalam menghadapi berbagai macam
resiko.
v Volume
penjualan
Dalam
hal ini, produsen cenderung memilih perantara yang dapat menawarkan barangnya
dalam volume yang besar untuk jangka waktu yang lama
v Ongkos
Jika
ongkos dalam penyaluran barang dapat lebih ringan dengan digunakannya
perantara, maka hal ini dapat dilaksanakan terus.
STRATEGI SALURAN PEMASARAN
PRODUK BARU
Ada 5 alternatif strategi untuk
memasarkan produk baru, seperti berikut :
1.
Menggunakan penyalur yang ada,
strategi ini dilakukan oleh perusahaan dengan menggunakan saluran pemasaran
yang ada dalam pemasaran produknya.
2.
Menggunakan penyalur baru,
strategi ini dilakukan oleh perusahaan dengan memasukkan penyalur baru kedalam saluran pemasarannya.
Penyalur baru dapat mengambilpengalaman dari penyalur lama untuk mengetahui
cara-cara yang pernah ditempuhnya.
3.
Membeli perusahaan kecil yang
berfungsi sebagai penyalur, strategi ini memberikan kemungkinan pada perusahaan
untuk menambah perusahaan baru (perusahaan kecil) yang berfungsi memasarkan
produknya.
4.
Penjualan produk dalam jumlah
besar kepada perusahaan lain, strategi ini dapat ditempuh perusahaan dengan
menjual produk baru tersebut kepada perusahaan lain ( dalam jumlah besar), yang
kemudian perusahaan tersebut menyalurkannya kepada pada pembeli. Alternatif ini
akan menghasilkan laba yang rendah, namun pada saat yang sama resiko perusahaan
juga berkurang.
5.
Pengepakan dan penjualan produk
melalui pos, strategi ini dapat ditempuh oleh perusahaan dengan
menyelenggarakan pengepakan, dan penjualannya dilakuakan melalui pos. strategi
macam ini perlu didukung dengan usaha-usaha periklanan yang intensif.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar