Aplikasi Periklanan dari Rantai
Means-End
Penciptaan iklan yang
efektif menuntut pemasar merek untuk memahami dengan jelas tentang apa yang
dianggap bernilai oleh konsumen dari kategori produk. Seorang pengiklan merek
yang dibekali dengan pengetahuan tentang nilai-level-segmen, berada pada posisi
untuk mengetahui atribut merek dan konsekuensinya untuk menekankan pada segmen
pasar tertentu sebagai sumber (means) dimana merek tersebut bisa membantu
konsumen mencapai nilai yang diiklankan.
MECCAS (Means-End
Conseptualization of Component for Advertising Strategi) atau Konseptualisasi
Sumber-Hasil atas Komponen bagi Strategi Periklanan merupakan model yang
memberikan prosedur untuk mengaplikasikan konsep rantai means-end guna
menciptakan pesan periklanan.
MECCAS: Konseptualisasi Sumber-Hasil
dari Komponen Strategi Periklanan
|
|
Komponen
|
Definisi
|
Orientasi nilai
Nilai daya angkat
Kerangka kerja eksekusional
Konsekuensi merek
Atribut merek
|
Level-end (nilai akhir atau
instrumental) yang difokuskan terhadap periklanan; level tersebut berperan
sebagai daya penggerak bagi eksekusi periklanan
Cara dimana periklanan akan menarik,
menjangkau, mengaktifkan nilai kunci atau end level, yang menjadi kekuatan
pengendali periklanan.
Keseluruhan skenario iklan atau plot
tindakan. Kerangka kerja eksekusional menyajikan mekanisme bagi
pengkomunikasian orientasi nilai serta nada keseluruhan dan gaya iklan.
Konsekuensi positif utama, atau
berbagai manfaat pengguna merek yang dikomunikasikan kepada konsumen melalui
iklan, baik secara verbal atau visual.
Atribut spesifik atau ciri-ciri khas
merek yang dikomunikasikan sebagai means pendukung konsekuensi dari
penggunaan merek.
|
Orientasi nilai merupakan nilai konsumen atau tingkat hasil (end) dimana
strategi periklanan dipusatkan dan bisa dianggap sebagai daya penggerak
(driving force) eksekusi periklanan.
Metode Berjenjang
Metode berjenjang (laddering) adalah teknik riset pemasaran yang telah
dikembangkan untuk mengidentifkasi
kaitan antara atribut (attributs, A), konsekuensi (consequences, C), dan nilai
(values, V). Metode ini disebut berjenjang karena ia mengarah pada konstruksi
dari suatu hierarki, atau jenjang, atas hubungan antara atribut/konsekuensi
suatu merek dan nilai konsumen.
Alternatif Strategi-Strategi Kreatif
Strategi generik
Seorang pengiklan menggunakan strategi generik (umum) saat membuat
pernyataan yang juga bisa dibuat oleh perusahaan mana pun yang memasarkan merek
dalamkategori produk yang sama. Strategi ini cocok untuk perusahaan yang
mendominasi kategori produk.
Strategi Hak Pembelian Awal (Preemptive)
Strategi preemptive digunakan ketika seorang pengiklan membuat suatu
pernyataan tipe-generik namun melakukannya dengan menyatakannya keunggulan
produknya. Strategi ini paling sering digunakan oleh para pengiklan
kategori produk atau jasa yang tidak ada
atau hanya sedikit memiliki perbedaan fungsional dengan merek-merek saingannya.
Strategi Proposisi-Penjualan Unik
Dengan strategi proposisi-penjualan unik (unique selling-proposition-USP),
seorang pengiklan menyatakan keunggulan produknya berdasarkan atribut produk
yang unik, yang memberikan suatu manfaat yang nyata bagi konsumen. Ciri utama
periklanan USP adalah memperkenalkan
perbedaan penting yang membuat suatu merek yang unik, lalu mengembangkan suatu
klaim periklanan hingga para pesaing tidak bisa memilih atau tidak memiliki
pilihan.
Strategi Citra-Merek
Strategi citra-merek (brand-image strategi) lebih melibatkan
diferensiasi psikologis dari sekedar
diferensiasi fisik. Periklanan berupaya untuk mengembangkan citra atau
identitas bagi suatu merek dengan mengasosiasikan produk tersebut dengan
simbl-simbol tertentu. Pengembangan suatu citra melalui iklan terkait dengan
pemberian identitas khusus atau personalitas bagi suatu merek. Iklan citra
merek bisa juga digambarkan sebagai transformasional.
Strategi Positioning
Menurut strategi positioning, iklan yang sukses seharusnya menancapkan di
benak pelanggan tentang makna yang jelas dari produk tersebut dan bagaimana
produk itu dibandingkan dengan penawaran kompetitif. Positioning yang efektif
mensyarkatkan bahwa suatu perusahaan sepenuhnya menyadari dan mengeksploitasi
kelemahan-kelemahan persaingan.
Strategi Resonansi (Gema)
Dalam strategi periklanan, istilah resonansi dianalogikan dengan resonansi
fisik, yang mengacu pada pantulan suatu objek. Strategi iklan gema (resonansi)
dimulai dari riset psikografis dan struktur suatu kampanye periklanan hingga
pola umum orientasi gaya hidup atas segmen pasar yang dimaksud. Iklan gema
(resonansi) tidak terfokus pada pernyataan produk atau citra merek tetapi lebih
pada mencari-cari keadaan atau situasi saat ini hingga menemukan lawan
berimbang dalam pengalaman riil atau imjinasi khalayak sasaran.
Strategi Emosional
Iklan kontemporer pada umumnya ditujukan untuk menjangkau konsumen pada
suatu tingkat mendalam melalui penggunaan strategi emosional. Penggunaan emosi
dalam periklanan memainkan daya tarik positif dan negatif, termasuk daya tarik
roman, nostalgia, gairah, kesenangan, kegembiraan, rasa takut, rasa bersalah,
rasa muak, dan penyesalan.
CITRA KORPORAT DAN MASALAH PERIKLANAN
1.
IKLAN CITRA
KORPORAT
Jenis iklan korporat ini didefinisikan sebagai
berikut:
Iklan citra korporat ditujukan untuk menciptakan
suatu citra pribadi korporat yang spesifik dalam benak publik secara umum serta
mencari citra yang menguntungkan diantara khalayak terpilih (contohnya: para
pemegang saham, karyawan, konsumen, pemasok, dan investor potensial). Pada
dasarnya tipe iklan ini memperlakukan perusahaan sebagai suatu produk, dengan
secara hati-hati memposisikan serta secara jelas membedakan perusahaan dari berbagai
perusahaan sejenis lainnya, dan “menjual” produk ini kepada khalayak terpilih.
Citra iklan korporat tidak peduli dengan masalah sosial terkecuali jika ia
memiliki masalah dengan lingkungan sosialnya. Iklan ini tidak meminta khalayak
untuk bersikap menguntungkan dan persetujuan pasif yang mendukung kesuksesan
operasi korporat pasar.
2.
Iklan Khusus
(Dukungan) Korporat
Bentuk lain ari iklan korporat adalah iklan khusus
(issue), atau dukungan (advocacy). Ketika menggunakan iklan khusus, sebuah
perusahaan mengambil posisi pada suatu masalah khusus yang kontroversial dari
kepentingan publik “dengan harapan akan mempengaruhi opini publik”. Perusahaan
melakukannya dengan cara mendukung posisi serta kepentingan-kepentingan
perusahaan sembari secara ekspresif atau implisit menantang posisi lawan serta
mengingkari akurasi dari fakta-fakta mereka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar